Selasa, 16 April 2013

Tugas Akuntansi Internasional (Bab 1 Dan Bab 11)


 
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Akuntansi: Sebuah Bahasa Bisnis
Dilihat dari perspektif pelaksana, akuntansi merupakan alat untuk menyampaikan informasi keuangan dari sebuah entitas usaha yang melakukan kegiatan bisnis. Dilihat dari perspektif pemakai, akuntansi dapat diperoleh informasi keuangan yang dibutuhkan. Jadi, akuntansi merupakan alat komunikasi. Oleh karena itu, akuntansi disebut bahasa bisnis. Bahasa dapat dipelajari, demikian pula akuntansi dapat dan perlu dipelajari agar dapat terjadi komunikasi bisnis antar pihak- pihak yang berkepentingan.
1.2. Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Perkembangan bisnis selanjutnya diwarnai dengan pemisahan antara fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan. Pada tahap ini mulai terjadi 2 kelompok pemakai laporan keuangan yaitu manajemen, sebagai pihak internal perusahaan. Dan pihak eksternal yang antara lain terdiri dari investor dan kreditor. Akuntansi manajemen digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen dalam melaksanakan fungsi- fungsi perencanaan dan pengendalian serta pengambilan keputusan yang terkait dengan operasi perusahaan. Akuntansi keuangan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemakai eksternal akan informasi keuangan yang terkait dengan perusahaan yang bersangkutan.
Masing- masing tipe akuntansi tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda. Salah satu perbedaan tersebut adalah bahwa akuntansi keuangan memerlukan regulasi atau standar, sementara akuntansi manajemen tidak memerlukan.
1.3. Perkembangan Praktik Akuntansi
Praktik akuntansi terus berubah, sesuai dengan kebutuhan, baik kebutuhan pelaksana akuntansi (sebagai penyedia informasi) maupun kebutuhan penerima atau pencari informasi tersebut.
1.4. Diversitas Akuntansi
Akuntansi suatu yurisdiksi atau negara berbeda dengan akuntansi yurisdiksi atau negara yang lain, sesuai dengan faktor- faktor penyebab yang terdapat pada masing- masing yurisdiksi. Berikut ini uraian mengenai diversitas akuntansi tersebur dilihat dari aspek pengukuran aset dan kewajiban dan aspek penentuan modal dan laba periodik.
1.4.1. Pengukuran Aset dan Kewajiban
1.4.2. Penentuan Modal dan Laba Periodik
1.5. Peran Akuntansi
Peran akuntansi berbeda antar negara. Perbedaan peran ini dapat mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan- perusahaan di masing- masing negara, yang selanjutnya akan mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan laporan keuangan tersebut.
1.6. Korporasi Multinasional dan Keterlibatannya Dalam Bisnis Internasional
Akuntansi internasional terutama diperlukan oleh pasar modal yang telah mengglobal dan perusahaan yang bisnisnya mengglobal. Perusahaan yang paling rendah tingkat globalisasi bisnisnya adalah perusahaan yang mempunyai transaksi utang- piutang dalam valuta asing (valas); sementara yang tingkat globalisasinya paling tinggi adalah korporasi multinasional (MNC, multinational corporation). MNC adalah perusahaan yang terlibat dalam produksi dan penjualan barang atau jasa pada lebih dari sebuah negara.
1.7. Pengertian Akuntansi Internasional
Akuntansi internasional mancakup akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Ini berarti bahwa akuntansi internasional bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri. Akuntansi internasional mencakup akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dalam perspektif internasional.
1.8. Lingkup Akuntansi Internasional dan Organisasi Buku Ini
Akuntansi internasional adalah akuntansi yang mempunyai perspektif internasional. Dalam perspektif internasional, akuntansi berkenaan dengan diversitas akuntansi dan keragaman yurisdiksi.
4 bab pertama dalam buku ini memuat pembahasan sebagai berikut:
Bab 1    Pendahuluan
Bab 2    Akuntansi Dalam Perspektif Global
Bab 3    Akuntansi Komparatif
Bab 4    Konvergensi Akuntansi
Bab 5    Disklosur
Bab 6    Translasi Valuta Asing
Bab 7    Akuntansi Perubahan Harga
Bab 8    Auditing
Bab 9    Analisis Laporan Keuangan Internasional
Bab 10  Manajemen Kas
Bab 11  Harga Transfer
Bab 12  Penilaian Kinerja

Bab 11 Harga Transfer

11.3 Harga Transfer dan Globalisasi
            Pertumbuhan arus barang dan jasa secara jasa secara global serta meningkatkanya merger dan akuisisi lintas Negara secara dramatis menyebabkan meningkatkanya volume perdagangan intra perusahaan ( yaitu transaksi-transaksi antara perusahaan-perusahaan yang berkaitan dan membentuk satu kesatuan ekonomis dalm satu Negara atau lebih ). Dari tahun ketahun, perdangangan intra perusahaan ini semakin meningkat, dan sejumlah estimasi menunjukkan bahwa perdagangan intra perusahaan sekarang ini telah membentuk setengah dari perdagangan global.
            Secara khusus, ini mencakup 1) pihak-pihak utama yang dipengaruhi penentuan harga transfer, 2) metode-metode penentuan harga transfer yang berbeda, 3) perkembangan mutakhir dalam kebijakan penentuan harga transfer secara global, dan 4) bukti-bukti penelitian tentang variabel-variabel yang mempengaruhi pemilihan metode penentuan harga transfer internasional.
11.4 Harga Transfer Internasional
            Pada perusahaan yang beroperasi dalam satu yurisdiksi, harga transfer bersifat hipotetis. Konsekuensi ekonomi harga transfer ini adalah berkenaan dengan kompensasi yang diterima oleh manajer unit pengirim maupun manajer unit penerima. Sebuah perusahaan, yang disebut induk perusahaan, dapat melakukan transfer barang atay jasa jika peusahaan tersebut mempuyai operasi luar negri yang berupa cabang atau anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki induk perusahaan atau melakukan joint ventures. Sebagai contoh, pada tahun 1989, whirlpool berekspansi kepasar eropa dengan membeli whirlpool terhadap fasilitas-fasilitas produksi dan akses distribusi, dan juga membentuk brand name.
            Quarterdek Office System, sebuah cabang dari Symantec corp, menyampaikan panggilan telepon para nasabah ke operasi jawaban telepon ke dua di Dublin. Sejumlah karyawan multibahnsa mengenai semua panggilan dari seluruh eropa dari dan AS. Sebuah joint venture merupakan suatu tipe persekutuan di mana para investor secara bersama-sama memiliki perusahaan tersebut. Ini pernah dilakukan misalnya oleh IBM yang melakukan joint venture dengan Toshiba untuk mengawinkan keahilan IBM dalam bidang material dengan keahlian Toshiba dalam bidang manufacturing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar